“PENGGUNAAN KOMPUTER DIPASAR INTERNASIONAL”
KELOMPOK
4
Perusahaan
Multinasional
Perusahaan multinasional
(multinational corporation – MNC) adalah perusahaan yang beroperasi melintasi
berbagai produk, pasar, bangsa, dan budaya. MNC terdiri dari perusahaan induk
dan sekelompok anak perusahaan. Anak-anak perusahaan tersebut tersebar secara
geografis dan masing-masing mungkin memiliki tujuan, kebijakan dan prosedur
sendiri. Dengan bentuk tersebut, MNC mungkin merupakan bentuk organisasi paling
rumit yang keberadaannya saat ini meluas.
Aktivitas setiap perusahaan
dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal, dan bagi MNC lingkungannya
memiliki lingkup global. MNC merupakan suatu sistem terbuka tetapi berusahan meminimumkan
ketidakpastian yang ditimbulkan oleh lingkungan. Ketidakpastian dalam hal ini
adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang diperlukan untuk melaksanakan
suatu tugas dan jumlah informasi yang telah dimiliki oleh organisasi”. Karena
ketidakpastian melibatkan informasi, para eksekutif MNC dengan mudah melihat
bahwa mereka dapat mengatasi pengaruh-pengaruh lingkungan dengan menggunakan
secara baik teknologi informasi. MNC m embuat
sistem pengolah informasi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka dari segi
pengaruh lingkungan dan warisan administratif. Perusahaan yang berhasil membuat
sistem yang cocok memiliki peluang terbaik mencapai kinerja yang baik, mereka
yang gagal berisiko tinggi mengalami kinerja yang buruk.
Tempat yang baik untuk memulai
mempelajari pemakaian komputer di pasar internasional adalah struktur
organisasi yang tepat (menurut William Egelhoff dari Fordham University)
mengidentifikasi 4 struktur yang berbeda, yakni:
1. Divisi
Fungsional Sedunia (worldwide functional divisions)
Anak perusahaan diorganisasikan menurut
jalur fungsional-manufaktur, pemasaran dan keuangan. Bidang-bidang fungsional
dari anak perusahaan melapor langsung pada pasangan fungsional mereka di
perusahaan induk. Dengan demikian data yang mengintegrasikan seluruh operasi
perusahaan tidak terdapat pada tingkat yang lebih rendah. Sehingga perencanaan
strategis MNC harus dilakukan pada tingkat eksekutif puncak di perusahaan
induk.
2. Divisi Internasional (international
divisions)
Semua anak perusahaan di luar negeri
melapor pada divisi internasional MNC yang terpisah dari divisi domestik.
3. Wilayah
Geografis (geographic regions)
MNC membagi operasinya menjadi
wilayah-wilayah dan tiap wilayah bertanggung jawab atas anak-anak perusahaan
yang berlokasi dalam batasnya. Tidak ada komunikasi antar wilayah, karena arus
informasi dari tiap wilayah langsung dikoordasikan dengan staf dikantor pusat
(perusahaan induk).
4. Divisi
Produk Sedunia (worldwide product divisions)
Perusahaan diorganisasikan menurut jalur
divisi produk, dan tiap divisi bertanggung jawab atas operasi mereka sendiri di
seluruh dunia. Sehingga memungkin MNC lebih mudah mengenali beragam kebutuhan
produk dari berbagai anak perusahaan dan menyesuaikan lini produk menurut
kebutuhan tersebut.
Keempat struktur organisasi tersebut
menyediakan hubungan pelaporan yang berlainan antara perusahaan induk dan anak
perusahaan.
Perlunya
Koordinasi Dalam MNC
Koordinasi merupakan kunci mencapai
keunggulan kompetitif dalam pasar global. Perusahaan yang tidak mampu
mendapatkan kontrol strategis atas operasi internasionalnya dan mengelolanya
dengan koordinasi global tidak akan berhasil dalam pesatnya ekonomi internasional.
Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi serta metodologi pada dekade
terakhir ini telah membuat koordinasi global menjadi lebih mudah. Banyak
keuntungan yang dapat diperoleh MNC dengan memiliki kemampuan pengolahan
informasi yang baik, yang didasarkan pada kemampuan koordinasi global.
Keuntungan tersebut mencakup :
a.
Fleksibel dalam memberi respon terhadap
pesaing diberbagai negara;
b.
Kemampuan memberi respon terhadap suatu
perubahan meningkat;
c.
Kemampuan mengikuti kebutuhab pasar di
seluruh dunia;
d.
Kemampuan mentransfer pengetahuan antar
unit di berbagai negara;
e.
Biaya operasional keseluruhan berkurang;
f.
Peningkatan efisiensi & efektivitas
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan;
g.
Kemampuan mencapai dan mempertahankan
keragaman produk perusahaan, teknik produksi dan distribusi.
Strategi
Bisnis Global
Telah diketahui bahwa MNC dapat mengadopsi
berbagai struktur organisasi. MNC juga dapat memilih strategi yang akan mereka
ikuti.Strategi Bisnis MNC (Christopher Bartlett & Sumantra Ghoshal)
dikelompokan atas empat strategi, yaitu:
1. Strategi
Multinasional
Perusahaan induk memberikan kebebasan
kepada anak perusahaan untuk mengembangkan produk dan praktek mereka sendiri
serta senantiasa memberikan pelaporan keuangan (desentralisasi). Strategi ini
menimbulkan kendurnya pengendalian oleh perusahaan induk (kantor pusat), dan
sistem informasi memudahkan desentralisasi dalam pengambilan keputusan
strategis serta terdiri dari proses dan database yang beridiri sendiri (oleh
anak perusahaan).
2. Strategi
Global
Pengendalian ada di perusahaan induk
(sentralisasi proses & database). Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan
pelanggan di seluruh dunia dengan produk-produk standar. Produk untuk seluruh
pasar dunia diproduksi secara sentarl dan dikirimkan ke anak-anak perusahaan.
Hal tersebut mengakibatkan sebagaian besar kapasitas sistem informasinya
berlokasi diperusahaan induk dan terdapat sentralisasi proses dan database.
Pengendalian sangat ketat dan strategi diatur oleh pusat.
3. Strategi
Internasional
Perpaduan strategi global (sentralisasi)
dan strategi multinasional (desentralisasi). Strategi ini memerlukan suatu tim
manajemen diperusahaan induk yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan menembus
pasar global. Keahlian ini disediakan anak perusahaan yang digunakan untuk
mengadaptasi produk, proses dan strategi perusahaan bagi pasar mereka sendiri.
Dengan strategi ini akan menggunakan sistem interorganisasi yang menghubungkan
proses dan database perusahaan induk dengan anak perusahaan.
4. Strategi
Transnasional
Perusahaan induk dan semua anak perusahaan
bekerja sama memformulasikan strategi dan kebijakan operasi, mengkoordinasikan
logistik agar produk mencapai pasar yang tepat. Tercapainya efisiensi dan
integrasi global serta fleksibilitas di tingkat lokal. Dari Gambar 4
terlihat rumitnya sistem pengendalian yang diperlukan, demikian pula arus
sumber daya dari satu titik ke titik lain ketika perusahaan berfungsi sebagai
suatu sistem yang terkoordinasi. Selain itu menunjukkan kapasitas pemrosesan
informasi yang tersedia pada tingkat anak perusahaan. Ketika perusahaan
menerapkan strategi transnasional, perusahaan mencapai integrasi dalam
sistemnya dengan menggunakan standar yang diterapkan pada skala internasional
serta dengan arsitektur yang umum. Tim pengembangan menyertakan wakil dari
berbagai anak perusahaan untuk memastikan bahwa sistem tersebut memenuhi
kebutuhan local. Strategi transnasional menempatkan tanggung jawab yang besar
pada pengelola database untuk memastikan keseragaman rancangan database di
seluruh dunia.
Sistem informasi yang digunakan MNC
ketika mereka mengikuti empat strategi bisnis tersebut dinamakan Sistem
Informasi Global (Global Information System – GIS), yang merupakan suatu sistem
yang terdiri dari jaringan-jaringan yang melintasi batas-batas negara.
Penggerak
Bisnis Global
Daya yang mendorong GIS yang pertama
adalah keinginan untuk mencapai skala ekonomi (economies of scale). Ketika
perusahaan mulai menggunakan komputer secara global, mereka mulai menyadari luasnya
keuntungan-keuntungan yang tersedia. Keuntungan tersebut dikenal dengan
penggerak bisnis global (global business drivers – GBD). GBD adalah suatu
entitas yang mengambil manfaat dari skala ekonomis dan skop eknomis, serta
kemudian berkontribusi pada strategi bisnis global. GBD berfokus pada entitas
bisnis yang luas, seperti pemasok, pelanggan dan produk, serta menguraikan
informasi yang diperlukan setiap entitas tersebut. Setelah terbentuk, GBD
menjadi dasar bai rencana strategis sumber daya informasi perusahaan
(strategic planning for information resources - SPIR).
Berikut ini adalah tujuh penggerak yang
diidentifikasi melalui survei atas 105 MNC yang berkantor pusat di Amerika
Serikat:
1.
Sumber daya
bersama;
Beberapa
anak perusahaan MNC membagi sumber daya yang sama untuk mengurangi biaya,
misalnya armada kapal tanker dan pusat-pusat distribusi.
2.
Operasi yang
fleksibel;
Produksi
dapat dipindahkan dari satu pabrik ke pabrik lain sebagai respon atas perubahan
kondisi.
3.
Rasionalisasi
operasi;
Berbagai
komponen dan produk jadi.àsub
rakitan dibuat di seluruh dunia dan kemudian dirakit
4.
Pengurangan
risiko;
MNC
membatasi risiko yang inheren dalam beroperasi disatu negara dengan beroperasi
dibeberapa negara
5.
Produk global;
Memasarkan
produk yang sama di seluruh dunia atau anak perusahaan di seluruh dunia merakit
produk dari sub rakitan yang sama.
6.
Pasokan yang
langka;
Sumber
daya yang langka disimpan terpusat dan senantiasa tersedia pada saat
diperlukan.
7.
Pelanggan
tingkat perusahaan.
Kendala
Penerapan GIS:
1.
Politis
Adanya
pembatasan:
a.
Pembelian dan impor perangkat keras,
Pemerintah
setempat berusaha melindungi perusahaan manufaktur local dan mendorong
investasi asing dalam manufaktur local dengan menentukan hanya peralatan yang
diproduksi atau dirakit di dalam negeri yang boleh digunakan.
b.
Pemrosesan data, Data harus di proses di dalam negeri.
c.
Komunikasi data.
Pembatasan atas arus data lintas batas
(transborder data flow – TDF) yakni perpindahan data yang dapat dibaca oleh
mesin melintasi perbatasan negara, yang dikelompokan atas empat jenis, yaitu :
·
Data operasional
·
Data pribadi
·
Transfer dana elektronik antar negara
·
Data teknik dan ilmiah
2.
Teknologi
Sejumlah negara dimana anak perusahan
berada diganggu oleh masalah yang berkaitan dengan tingkat teknologi yang
kurang memadai, antara lain sirkuit telekomunikasi dengan kecepatan yang
rendah, kualitas transmisi yang buruk, tidak tersedianya sumber energi yang
cukup, dan perangkat lunak.
3.
Kurangnya
dukungan dari manajer anak perusahaan
Manajer anak perusahaan sering juga menjadi
masalah. Sebagian yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak perusahaan tersebut
tanpa bantuan dan menganggap standar baru sebagai hal yang tidak perlu.
Manajemen kantor cabang di luar negeri dapat pula memandang GIS sebagai suatu
pengawasan “Big Brother”. Para manajer tingkat menenggah khawatir dilampaui
oleh hubungan informasi baru yang menyalurkan data operasional ke perusahaan
induk.
Strategi
Penerapan GIS
1.
Bila suatu MNC mengikuti strategi
multinasional, diperlukan sejumlah tim pengembangan yang bekerja di sejumlah
anak perusahaan.
2.
Bila strategi global yang diikuti, tim
pengembangan GIS mengerjakan sebagian besar tugasnya di perusahaan induk.
3.
Bila strategi internasional yang
diikuti, satu atau sejumlah tim pengembangan dapat berpergian dari perusahaan
induk ke anak-anak perusahaan
4.
Bila strategi transnasional yang
diikuti, tim pengembangan menyertakan wakil-wakil dari perusahaan induk dan
anak perusahaan.
Strategi
Transnasional bagi Penerapan GIS
Strategi
ini paling rumit dalam rangka membangun menjadi suatu sistem yang bekerja
dengan lancar dan strategi penerapannya meliputi:
1.
Menghubungkan
GIS dengan strategi bisnis
Tim pengembangan harus memperhatikan sejak
awal kegiatan engenai sejumlah hal penting yang menghubungkan GIS dengan
strategi bisnis. Hal penting tersebut, yaitu:
a.
Bekerja sama secara erat dengan
eksekutif perusahaan untuk memahami dampak potensial GIS pada strategi bisnis
global.
b.
Mengerti strategi bisnis global dari tiap
unit bisnis.
c.
Menentukan strategi global GIS yang
sesuai untuk strategi bisnis global tiap unit bisnis.
d.
Menentukan tujuan dari tiap strategi
GIS.
e.
Mengidentifikasi aplikasi yang
diperlukan untuk mencapai strategi GIS dan menentukan prioritasnya.
f.
Menugaskan orang-orang yang bertanggung
jawabatas penerapan aplikasi tersebut.
2.
Menentukan
sumber daya informasi
GIS akan menggunakan semua jenis
sumberdaya informasi yakni perangkat keras, perangkat lunak, personil, data dan
informasi serta fasilitas. Tugas-tugas penting tim pengembangan yang berkaitan
dengan, adalah:
a.
Menentukan jumlah dan lokasi pusat data
regional
b.
Mengidentifikasi penjual yang dapat
menyediakan produk dan jasa bagi tiap anak perusahaan.
c.
Membuat spesifikasi standar perangkat
keras dan perangkat lunak yang dapat digunakan semua anak perusahaan.
d.
Membuat rencana bagi satu atau beberapa
unit penolong yang membantu anak perusahaan 24 jam sehari dan tujuh hari
seminggu.
e.
Siap menghadapi keterlambatan penerapan
yang tidak dialami di Negara perusahaan induk.
3.
Menyediakan
pembagian data
Kunci untuk mencapai standarisasi dalam
operasi lebih ditentukan oleh data daripada proses. Perencanaan GIS harus
berfokus pada seluruh perusahaan, dengan produk akhir berupa model data
peerusahaan. Dalam GIS, perusahaan merupakan suatu MNC, dan model mencakup
perusahaan induk dan anak perusahaan. Lingkup perusahaan yang luas tersebut
menjadikan pembuatan model data lebih sukar dibandingkan jika perusahaan hanya
beroperasi di dalam negeri. Pembuatan sistem pemakaian data bersama (data
sharing) mencakup beberapa tugas, yaitu :
a.
Mengembangkan suatu model data global
yang mendukung tujuan bisnis global.
b.
Membentuk satu kelompok yang terdiri
dari para wakil perusahaan induk, dan anak perusahaan untuk menetapkan standar
data yang akan diterapkan di seluruh MNC.
c.
Meneliti peraturan berbagai negara untuk
mengetahui berbagai pembatasan atas pengolahan data dan telekomunikasi.
d.
Berdasarkan penelitian tersebut,
menentukan apakah data akan dikirimkan melintasi batas negara atau memprosesnya
di negara tempat anak perusahaan.
e.
Menerapkan database.
4.
Memperhatikan
lingkungan budaya
Selama proses pengembangan,para eksekutif
MNC dan tim pengembangan multinasional harus memperhatikan masalah-masalah
budaya, dengan tugas secara khusus bagi tim pengembangan, yaitu :
a.
Menyadari perbedaan budaya yang ada di
antara negara-negara tempat anak perusahaan berada dan merumuskan pemecahan
yang dapat diterima oleh semua pihak.
b.
Membuat survey atas keahlian para
spesialis informasi yang ada di anak perusahaan agar keahlian tersebut dapat
dipergunakan secara maksimal selama penerapan.
c.
Menyediakan pendidikan dan pelatihan
bagi anak perusahaan sehingga personil mereka mendapatkan keahlian di bidang
yang kurang mereka kuasai dan meningkatkan keahlian di area yang mereka telah
kuasai.
d.
Membuat program-program formal yang
mempersiapkan para manajer perusahaan induk untuk bekerja sama dengan para
manajer anak perusahaan,dan sebaliknya. Program tersebut harus memperhatikan
maslah perbedaan budaya dan cara mengatasinya.
Kesimpulan
MNC beroperasi melintasi produk, pasar,
perbatasan, dan budaya, dan mengikuti aktivitas yang dipengaruhi oleh warisan
administratif maupun lingkungannya. MNC berusaha meminimumkan ketidakpastian
yang ditimbulkan lingkungannya dengan mengumpulkan dan mengelola informasi. Kunci menjalankan MNC adalah
koordinasi. Koordinasi membawa banyak keuntungan. Koordinasi dapat dicapai
dengan menggunakan berbagai strategi bisnis global, yaitu strategi
multinasional menampilkan desentralisasi, strategi global menampilkan
sentralisasi, dan strategi internasonal menampilkan anak-anak perusahaan yang
relatif independen yang menerapkan keahlian dari perusahaan induk, serta
strategi transnasional yaitu yang paling rumit karena menampilkan partisipasi
bersama antara perusahaan induk dan anak perusahaan dalam perencanaan dan dalam
menjalankannya. Sistem yag digunakan oleh MNC tersebut dikatakan sistem
informasi global (global information system – GIS).
Elemen-elemen
dari suatu MNC yang mengambil manfaat dari bisnis global disebut global
business drivers – GBD. GBD terbentuk dengan melibatkan eksekutif puncak,
mengarahkan analisis pada tingkat unit bisnis, dan menyadari perbedaan yang ada
dalam perusahaan dan antar anak perusahaan. MNC mengalami berbagai masalah.
Sebagian masalah tersebut bersifat politis, sebagian berkaitan dengan
teknologi, dan sebagian lainnya lagi disebabkan oleh para manajer anak
perusahaan yang kurang memberikan dukungan sepenuhnya. Strategi penerapan GIS
memberi perhaian pada empat hal, yaitu menghubungkan GIS dengan strategi
bisnis, mendefinisikan sumber daya informasi yang diperlukan, menyediakan
pembagian data dan budaya.
Daftar Pustaka
Raymond
McLeod Jr dan George P. Schell.2008. “Sistem informasi Manajemen”.
Jakarta:Salemba Empat.
https://juventus4ever.wordpress.com/2011/11/04/penggunaan-komputer-di-pasar-internasional/
Komentar
Posting Komentar